Mungkin awalnya aku
menganggap mereka biasa saja. Mereka
hadir tanpa permisi, seolah seorang tamu yang tidak ku undang. Meskipun kami
telah mengenal satu sama lain, tetapi aku baru merasakan benar-benar kehadiran
mereka setelah 1tahun berlalu. Semakin lama kami semakin tahu bagaimana diri
kita masing-masing. Kekurangan dan kelebihan seolah hal yang tabuh bagi kami,
karena mereka ataupun aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Berawal dari
sebuah iseng-iseng, kami menjadi
dekat. Meski saat itu aku merasa asing berada diantara kalian. Namun semakin
lama aku merasakan ada sesuatu yang aneh yang mengganjal dibenakku. Ya,
keanehan itu muncul saat kami tengah dekat-dekatnya seperti halnya seorang
keluarga. Aku takut kehilangan mereka.
Mereka bukanlah keluarga
ku, tetapi mengapa mereka terlalu peduli padaku bahkan terkadang kepedulian
mereka melebihi kepedulian keluargaku sendiri. Mereka sahabat ku? Tidak aku
belum pantas untuk dikatakan seorang sahabat. Aku menyadari bahwa aku belum
sepenuhnya ada untuk mereka, tetapi mengapa mereka selalu ada untukku? Meskipun
terkadang mereka membuatku malas untuk terus menjalani persahabatan itu, tetapi
tetap saja aku takut kehilangan mereka.
Mungkin aku egois, aku
selalu ingin diperhatikan oleh mereka tanpa aku memikirkan apakah mereka
membutuhkan perhatianku atau tidak. Disaat aku ingin menyampaikan keluh
kesahku, mereka selalu siap mendengarnya. Tetapi aku? Sepertinya aku belum bisa
menjadi pendengar yang baik bagi mereka.
Semakin lama kami
menjalin persahabatan itu, aku merasa bahwa mereka berubah. Mereka tidak
seperti dulu. Bahkan aku tidak berani mengungkapkan keluh kesahku pada mereka
dan memilih diam kemudian menyimpan keluhan itu sendirian. Mereka terkadang
tidak mendengarkan ucapanku, aku merasa diacuhkan. Hingga akhirnya aku sempat
mencoba menjauh, tetapi aku tetap merasa bahwa aku takut kehilangan mereka.
Terkadang aku berpikir,
apakah jika aku pergi semua akan baik-baik
saja? Atau mereka akan bahagia dan tidak merasakan terbebani saat aku
pergi?
Dan aku pergi, walau
benar-benar berat untuk pergi tapi aku harus pergi. Pergi meninggalkan mereka
yang sangat special dihidupku.
Dan aku memulai hidup
baru tanpa mereka, ya mereka yang sangat berarti dihidupku. Tetapi perasaan takut itu datang lagi. Aku merasakan
rindu yang amat sangat mendalam saat jauh dari mereka. Aku ingin sekali
memutarkembali waktu untuk bisa bersama mereka lebih lama lagi.
Aku bodoh, mengapa aku baru menyadari bahwa
mereka adalah salah satunya alasanku untuk mampu bertahan hidup. Mereka ya hanya mereka.
Meskipun nanti aku memiliki banyak sahabat sekalipun, tetap merekalah yang akan
menjadi sahabat terbaik.
X-ONE—