Minggu, 09 November 2014

FF "LOVE PROTECTOR"

di 10.06 0 komentar


Love Protector
Cast : Park Chanyeol dan Kim Yoon Bi
Genre : romance,fluff
Lenght : ficlet
DC : Cast milik orangtua dan tuhan semata. Cerita murni pemikiran saya^^ enjoy it.

-oOo-
“Happy anniversarry 3th, chagi.”
Ucapku sembari membawa rainbow cake berukuran besar, chanyeol yang menyadari kedatanganku ke rumahnya pun sangat terkejut, tentu saja aku bertamu tengah malam. Chanyeol pun akhirnya mengembangkan senyum manisnya, senyum yang hanya dimiliki oleh seorang Park Chanyeol dan senyum yang mampu membuat aku terpikat padanya.
Chanyeol pun membukakan pintu rumahnya lebar dan menuntunku untuk masuk kedalam rumahnya, tenang saja dirumah chanyeol tidak sendiri, ia masih tinggal bersama orangtuanya. Bahkan aku membuat kejutan ini pun atas bantuan kedua orangtuanya. Hubungan percintaan kami pun sudah direstui oleh kedua orang tua kami masing-masing.
“Tidak baik gadis keluyuran tengah malam seperti ini, lagipula esok hari kita masih bisa bertemu kan? kajja, ku antarkan pulang”
Ya begitulah sifatnya, ia sangat cuek tidak seperti pria kebanyakan. Bahkan dihari yang menurutku special ini ia malah menyuruhku untuk pulang. Aku menghela nafas panjang, airmata ku kini telah jatuh dipipiku, aku memang gadis yang cengeng.
“Maafkan perkataanku, tapi aku tidak ingin kau---
“sudahlah cepat antarkan ku pulang!”
Aku pun menunduk, tidak ingin chanyeol melihat ku dalam keadaan menangis seperti ini. Toh, jika ia tahu pun ia tak akan memelukku dan mengusap airmataku.
-oOo-
Kulangkahkan kaki ku malas menuju sekolah. Hari ini, hari yang kupikir akan menjadi moment terindahku pun telah pupus. Kejadian semalam terus saja memutarkan gambaran yang sungguh menyakitkan. Walau sebenarnya, tidak hanya sekali chanyeol menyakitiku.
Kulihat chanyeol yang tengah berdiri didepan kelasku, tatapannya penuh harapan. Aku urungkan niatku untuk memasuki kelas, karena kupikir aku perlu waktu untuk meredakan rasa sakit hatiku padanya.
Entah sejak kapan chanyeol ada disampingku, kupikir ia tak tahu bahwa aku berada dibangku taman. Ku melirik sepintas kewajah chanyeol, tatapan nya sungguh kosong dan tertuju pada pemandangan didepannya. Tadinya, kukira ia akan membujukku agar aku memaafkannya tetapi perkiraan ku salah. Aku pun berdiri dan berniat untuk meninggalkannya.
“YoonBi-ya?”
Aku menoleh kearah nya, kulihat tatapan matanya kini berubah seolah menggambarkan rasa menyesal, entah lah.
“duduklah..” chanyeol tersenyum seraya memukul kecil bangku dengan telapak tanganya, seolah mengisyaratkan ku untuk duduk kembali.
“tidak, aku benci padamu.” Kini aku pun memunggunginya.
“baiklah. Hm, YoonBi-ya happy anniversarry 3th. Kuharap hubungan kita akan selalu baik-baik saja, walau sekarang kau membenciku.”
Aku sontak membalikkan badanku, entahlah kata-kata nya sungguh mampu membuat hatiku luluh. Aku pun memeluknya erat. Tapi... tiba-tiba ia melepaskan tanganku yang melingkar di badannya.
“kenapa? Kenapa kau melepaskan pelukan ku?”
Ia hanya tersenyum dan mengangkat jari telunjuknya yang diarahkan pada pemandangan Guru Jung. Wajahku kini memerah, aku sangat malu pada chanyeol. Chanyeol pun terus mengembangkan senyum manis khasnya.
-oOo-
Bel sekolah telah berbunyi sebanyak 3kali, menandakan bahwa sudah saat nya untuk pulang sekolah. Aku mendudukan badan ku disebuah bangku yang berada dekat dengan kelas chanyeol. Aku dan chanyeol berbeda kelas, bahkan jarak kelas kami berdua pun lumayan jauh. Jadi, terkadang jika istirahat aku dan chanyeol tidak selalu bersama.
Chanyeol kini telah berdiri didepanku sambil menampilkan senyuman lebar khasnya. Kurasa fikiran yang tadinya kuanggap sudah pupus kini berubah menjadi fikiran ku sebelumnya---moment terindah---
“Ayo pulang.”
“Chanyeol-ah, dimading ramai sekali. Kita lihat itu ya.”
Aku meraih tangan chanyeol dan menuntunnya menuju mading. Dimading ternyata ada selembaran kertas yang berisikan mengenai ‘romance party’. Aku sungguh tertarik dengan hal itu, aku pun menatap mata chanyeol penuh harap tetapi ia menggelengkan kepalanya, sepertinya ia tahu apa yang aku maksud. Ia pun kini menarik tanganku untuk menjauh dari kerumunan siswa yang berdesakkan untuk melihat mading.
“Oh ayolah chanyeol kumohon...”
“Tapi---
“baiklah aku mengerti.”
Aku menundukan kepalaku, dan melangkah dengan rasa kecewa yang sangat amat dalam.
“YoonBi-ya, maukah kau menjadi pasanganku di romance party besok lusa?”
Aku membelakan mataku, masih tidak percaya dengan ucapan chanyeol. Kukira tidak akan menghadiri pesta tersebut. Aku pun tersenyum padanya, begitupun dengannya.
-oOo-
Sepulang sekolah aku dan chanyeol telah memutuskan kebutik untuk membeli pakaian yang dipakai dipesta sekolah nanti. Aku sangat antusias dengan hal ini, tentu saja karena baru kali ini chanyeol mau diajak untuk berbelanja sekaligus menghadiri pesta.
Aku dan chanyeol datang kebutik yang notabenenya sudah menjadi langganan dari keluarga kami berdua. Aku memilih gaun berwarna ungu terang yang kebetulan warna favoritku , sedangkan chanyeol ia memilih kemeja putih dengan tuxedo berwarna hitam dengan dasi berwarna ungu untuk mengimbangi gaunku.
Setelah selesai memilih dan membeli pakaian untuk ‘party romance’ besok. Aku dan chanyeol mampir ke sebuah restoran untuk dinner.
“Chanyeol-ah, terimakasih untuk hari ini. Aku mencintaimu.”
“Sama-sama, aku juga mencintaimu Yoonbi-ya..”
“tataplah mataku dan katakan bahwa kau mencintaiku.”
“Hm, Yoonbi-ya aku sudah lapar. Bisakah kita memesan makanan sekarang juga.”
“nde.”
Selalu saja begitu, itulah kata yang tepat untuknya. Bahkan sampai saat ini aku masih belum yakin bahwa ia mencintaiku. Tentu saja karena ia tidak pernah mengatakan rasa cintanya padaku dengan menatap mataku. Padahal itu hal yang sungguh mudah.

-oOo-
Malam ini malam yang benar kutunggu, kuharap chanyeol tidak mengecewakanku---lagi---Klakson mobil telah berbunyi, aku yakin itu pasti chanyeol. Dengan wajah yang masih berseri-seri aku pun menyambut hangat pada chanyeol yang telah menungguku didalam mobilnya. Ia pun keluar dan membukakan pintu mobilnya untukku.
Chanyeol malam ini benar-benar sangat tampan. Kami berdua pun jadi pusat perhatian oleh pasangan-pasangan yang lain. Kebahagian ku malam ini benar-benar tidak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata.
Pesta dansa pun dimulai, lagu romance pun telah diputar dan sudah banyak pasangan yang mulai berdansa. Aku pun menatap chanyeol dan menunggunya mengatakan maukah kau berdansa denganku?
“Yoon Bi-ya..” aku memperdalam tatapanku, ia yang menyadari hal itu pun membuang tatapan matanya padaku.
“lebih baik kita pulang saja aku benar-benar tidak bisa beradaptasi dengan suasana seperti ini.”
Jantungku seolah berhenti berdetak sementara, lagi-lagi harapanku pupus. Awalnya kukira chanyeol akan mengajakku untuk berdansa tetapi kenyataannya sangat jauh dari apa yang kupikirkan. Aku berlari menjauhi chanyeol, entah sejak kapan airmata ku mengalir.
Aku terus berlari menjauhi chanyeol dan meninggalkan tempat itu, rasa kekecewaanku benarbenar dalam. Aku sudah tidak sanggup lagi dengan sikap chanyeol yang tak pernah memperdulikan permintaanku, walau hanya satu kali saja. Aku jatuhkan badanku di aspal, tidak peduli gaun yang kupakai akan kotor. Kupeluk kaki ku, dan kini tangisku makin menjadi-jadi.
“YoonBi-ya? Mengapa kau menangis?”  tiba-tiba chanyeol sudah berada didepanku.
“pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi!”
“Yoon bi-ya, maafkan aku tapi aku benar-benar---
“benar-benar tidak mencintaiku? Kau tidak mencintaiku kan?”
“Tidak Yoonbi-ya... aku sangat mencintaimu.”
“Mencintaiku? Hey aku bahkan tidak pernah merasakan kehadiran cinta darimu. Aku sangat iri dengan pasangan yang lain, ketika gadisnya menangis si pria akan memeluk dan mengusap airmata nya. Ketika si gadis dan si pria berjalan bersama ia akan menggenggam tangannya satu sama lain. Ketika si gadis sedang bahagia, si pria akan mencium kening si gadis. Tapi kau sangat berbeda dengan pria yang lainnya. Sikapmu bahkan tidak menunjukan bahwa kau mencintaiku, dan mengapa kau tidak pernah menatap mataku? Apa kau takut bahwa kebohonganmu akan terbongkar? Kau sungguh licik.”
Chanyeol tertunduk, kulihat mata nya telah berkaca-kaca. Ia pun menghela nafas panjang.
“aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu. Sebenarnya aku malu mengatakan hal ini, tapi sebaiknya harus kukatakan agar tak ada salah paham diantara kami berdua.”
“Jika aku tidak pernah menggenggam tanganmu atau memelukmu itu karena aku tidak ingin hubungan kita ternodai oleh dosa. Karena aku sangat mencintai mu aku akan menjagamu agar tetap dalam keadaan suci. Aku tidak menatap matamu, karena aku takut nafsuku mengendalikan pikiranku. Aku ingin aku melakukan hal itu semua kita kita telah resmi menjadi sepasang suami istri. Aku berjanji, setelah lulus sekolah nanti aku akan melamarmu dan menikahimu.”
Tangisku tiba-tiba berhenti, aku benar-benar merasa menyesal telah berpikiran buruk terhadap chanyeol. aku terlalu berpikir pendek tentang chanyeol, padahal aku tahu bahwa keluarga chanyeol sangat taat pada agama.
“Maaf chanyeol, maaf----
“kau tidak salah, aku lah yang salah tidak memberitahu mu sejak awal.”
“Tidak chanyeol, aku gadis yang sangat egois. Aku hanya memikirkan keinginanku saja tanpa berpikir tentang mu. Dan bahkan aku yang telah bersama mu selama 3tahun belum mengetahui pasti semua tentangmu. Seharusnya kau lah yang berhak membenciku.”
Telapak tangan pun telah menutupi wajahku, aku benar-benar malu untuk memperlihatkan wajah ku pada chanyeol.
“Berhentilah menangis, dan jangan menutupi wajah cantikmu. Aku telah memaafkanmu.”
Aku pun akhirnya membuka kedua telapak tanganku, ku lihat chanyeol tengah tersenyum dengan senyuman khasnya.
Tanpa berkata apa-apa lagi, chanyeol meraih tanganku dan memposisikan ku agar berdiri. Kemudian, kami pun memutuskan untuk pulang karena malam semakin gelap. Ternyata aku adalah gadis yang sangat beruntung, tentu saja jarang sekali ada pria seperti chanyeol. Ia benar-benar melindungiku dan menjaga kehormatanku sebagai seorang gadis.

THE END

Gaje?Maklumilah saya hanya penulis ff newbie :v keripik dan sarang nya gan(?)

 

RIZKI AMELIA Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review