Love
Protector
Cast : Park Chanyeol dan Kim Yoon Bi
Genre : romance,fluff
Lenght : ficlet
DC : Cast milik orangtua dan tuhan semata. Cerita murni pemikiran saya^^ enjoy it.
-oOo-
“Happy anniversarry 3th, chagi.”
Ucapku sembari membawa rainbow cake
berukuran besar, chanyeol yang menyadari kedatanganku ke rumahnya pun sangat
terkejut, tentu saja aku bertamu tengah malam. Chanyeol pun akhirnya
mengembangkan senyum manisnya, senyum yang hanya dimiliki oleh seorang Park
Chanyeol dan senyum yang mampu membuat aku terpikat padanya.
Chanyeol pun membukakan pintu
rumahnya lebar dan menuntunku untuk masuk kedalam rumahnya, tenang saja dirumah
chanyeol tidak sendiri, ia masih tinggal bersama orangtuanya. Bahkan aku
membuat kejutan ini pun atas bantuan kedua orangtuanya. Hubungan percintaan
kami pun sudah direstui oleh kedua orang tua kami masing-masing.
“Tidak baik gadis keluyuran tengah malam seperti ini,
lagipula esok hari kita masih bisa bertemu kan? kajja, ku antarkan pulang”
Ya begitulah sifatnya, ia sangat
cuek tidak seperti pria kebanyakan. Bahkan dihari yang menurutku special ini ia
malah menyuruhku untuk pulang. Aku menghela nafas panjang, airmata ku kini
telah jatuh dipipiku, aku memang gadis yang cengeng.
“Maafkan perkataanku, tapi aku tidak ingin kau---
“sudahlah cepat antarkan ku pulang!”
Aku pun menunduk, tidak ingin
chanyeol melihat ku dalam keadaan menangis seperti ini. Toh, jika ia tahu pun
ia tak akan memelukku dan mengusap airmataku.
-oOo-
Kulangkahkan kaki ku malas menuju
sekolah. Hari ini, hari yang kupikir akan menjadi moment terindahku pun telah
pupus. Kejadian semalam terus saja memutarkan gambaran yang sungguh
menyakitkan. Walau sebenarnya, tidak hanya sekali chanyeol menyakitiku.
Kulihat chanyeol yang tengah
berdiri didepan kelasku, tatapannya penuh harapan. Aku urungkan niatku untuk
memasuki kelas, karena kupikir aku perlu waktu untuk meredakan rasa sakit
hatiku padanya.
Entah sejak kapan chanyeol ada
disampingku, kupikir ia tak tahu bahwa aku berada dibangku taman. Ku melirik
sepintas kewajah chanyeol, tatapan nya sungguh kosong dan tertuju pada
pemandangan didepannya. Tadinya, kukira ia akan membujukku agar aku
memaafkannya tetapi perkiraan ku salah. Aku pun berdiri dan berniat untuk
meninggalkannya.
“YoonBi-ya?”
Aku menoleh kearah nya, kulihat
tatapan matanya kini berubah seolah menggambarkan rasa menyesal, entah lah.
“duduklah..” chanyeol tersenyum seraya memukul kecil bangku dengan
telapak tanganya, seolah mengisyaratkan ku untuk duduk kembali.
“tidak, aku benci padamu.” Kini aku pun memunggunginya.
“baiklah. Hm, YoonBi-ya happy anniversarry 3th. Kuharap
hubungan kita akan selalu baik-baik saja, walau sekarang kau membenciku.”
Aku sontak membalikkan badanku,
entahlah kata-kata nya sungguh mampu membuat hatiku luluh. Aku pun memeluknya
erat. Tapi... tiba-tiba ia melepaskan tanganku yang melingkar di badannya.
“kenapa? Kenapa kau melepaskan pelukan ku?”
Ia hanya tersenyum dan mengangkat
jari telunjuknya yang diarahkan pada pemandangan Guru Jung. Wajahku kini
memerah, aku sangat malu pada chanyeol. Chanyeol pun terus mengembangkan senyum
manis khasnya.
-oOo-
Bel sekolah telah berbunyi sebanyak
3kali, menandakan bahwa sudah saat nya untuk pulang sekolah. Aku mendudukan
badan ku disebuah bangku yang berada dekat dengan kelas chanyeol. Aku dan
chanyeol berbeda kelas, bahkan jarak kelas kami berdua pun lumayan jauh. Jadi,
terkadang jika istirahat aku dan chanyeol tidak selalu bersama.
Chanyeol kini telah berdiri
didepanku sambil menampilkan senyuman lebar khasnya. Kurasa fikiran yang
tadinya kuanggap sudah pupus kini berubah menjadi fikiran ku
sebelumnya---moment terindah---
“Ayo pulang.”
“Chanyeol-ah, dimading ramai sekali. Kita lihat itu ya.”
Aku meraih tangan chanyeol dan
menuntunnya menuju mading. Dimading ternyata ada selembaran kertas yang
berisikan mengenai ‘romance party’. Aku sungguh tertarik dengan hal itu, aku
pun menatap mata chanyeol penuh harap tetapi ia menggelengkan kepalanya,
sepertinya ia tahu apa yang aku maksud. Ia pun kini menarik tanganku untuk
menjauh dari kerumunan siswa yang berdesakkan untuk melihat mading.
“Oh ayolah chanyeol kumohon...”
“Tapi---
“baiklah aku mengerti.”
Aku menundukan kepalaku, dan
melangkah dengan rasa kecewa yang sangat amat dalam.
“YoonBi-ya, maukah kau menjadi pasanganku di romance party
besok lusa?”
Aku membelakan mataku, masih tidak
percaya dengan ucapan chanyeol. Kukira tidak akan menghadiri pesta tersebut.
Aku pun tersenyum padanya, begitupun dengannya.
-oOo-
Sepulang sekolah aku dan chanyeol
telah memutuskan kebutik untuk membeli pakaian yang dipakai dipesta sekolah
nanti. Aku sangat antusias dengan hal ini, tentu saja karena baru kali ini
chanyeol mau diajak untuk berbelanja sekaligus menghadiri pesta.
Aku dan chanyeol datang kebutik
yang notabenenya sudah menjadi langganan dari keluarga kami berdua. Aku memilih
gaun berwarna ungu terang yang kebetulan warna favoritku , sedangkan chanyeol
ia memilih kemeja putih dengan tuxedo berwarna hitam dengan dasi berwarna ungu
untuk mengimbangi gaunku.
Setelah selesai memilih dan membeli
pakaian untuk ‘party romance’ besok. Aku dan chanyeol mampir ke sebuah restoran
untuk dinner.
“Chanyeol-ah, terimakasih untuk hari ini. Aku mencintaimu.”
“Sama-sama, aku juga mencintaimu Yoonbi-ya..”
“tataplah mataku dan katakan bahwa kau mencintaiku.”
“Hm, Yoonbi-ya aku sudah lapar. Bisakah kita memesan makanan
sekarang juga.”
“nde.”
Selalu saja begitu, itulah kata
yang tepat untuknya. Bahkan sampai saat ini aku masih belum yakin bahwa ia
mencintaiku. Tentu saja karena ia tidak pernah mengatakan rasa cintanya padaku
dengan menatap mataku. Padahal itu hal yang sungguh mudah.
-oOo-
Malam ini malam yang benar
kutunggu, kuharap chanyeol tidak mengecewakanku---lagi---Klakson mobil telah
berbunyi, aku yakin itu pasti chanyeol. Dengan wajah yang masih berseri-seri
aku pun menyambut hangat pada chanyeol yang telah menungguku didalam mobilnya.
Ia pun keluar dan membukakan pintu mobilnya untukku.
Chanyeol malam ini benar-benar
sangat tampan. Kami berdua pun jadi pusat perhatian oleh pasangan-pasangan yang
lain. Kebahagian ku malam ini benar-benar tidak bisa ku ungkapkan dengan
kata-kata.
Pesta dansa pun dimulai, lagu
romance pun telah diputar dan sudah banyak pasangan yang mulai berdansa. Aku
pun menatap chanyeol dan menunggunya mengatakan maukah kau berdansa denganku?
“Yoon Bi-ya..” aku memperdalam tatapanku, ia yang menyadari
hal itu pun membuang tatapan matanya padaku.
“lebih baik kita pulang saja aku benar-benar tidak bisa
beradaptasi dengan suasana seperti ini.”
Jantungku seolah berhenti berdetak
sementara, lagi-lagi harapanku pupus. Awalnya kukira chanyeol akan mengajakku
untuk berdansa tetapi kenyataannya sangat jauh dari apa yang kupikirkan. Aku
berlari menjauhi chanyeol, entah sejak kapan airmata ku mengalir.
Aku terus berlari menjauhi chanyeol
dan meninggalkan tempat itu, rasa kekecewaanku benarbenar dalam. Aku sudah
tidak sanggup lagi dengan sikap chanyeol yang tak pernah memperdulikan
permintaanku, walau hanya satu kali saja. Aku jatuhkan badanku di aspal, tidak
peduli gaun yang kupakai akan kotor. Kupeluk kaki ku, dan kini tangisku makin
menjadi-jadi.
“YoonBi-ya? Mengapa kau menangis?” tiba-tiba chanyeol sudah berada didepanku.
“pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi!”
“Yoon bi-ya, maafkan aku tapi aku benar-benar---
“benar-benar tidak mencintaiku? Kau tidak mencintaiku kan?”
“Tidak Yoonbi-ya... aku sangat mencintaimu.”
“Mencintaiku? Hey aku bahkan tidak pernah merasakan kehadiran
cinta darimu. Aku sangat iri dengan pasangan yang lain, ketika gadisnya
menangis si pria akan memeluk dan mengusap airmata nya. Ketika si gadis dan si
pria berjalan bersama ia akan menggenggam tangannya satu sama lain. Ketika si
gadis sedang bahagia, si pria akan mencium kening si gadis. Tapi kau sangat
berbeda dengan pria yang lainnya. Sikapmu bahkan tidak menunjukan bahwa kau
mencintaiku, dan mengapa kau tidak pernah menatap mataku? Apa kau takut bahwa
kebohonganmu akan terbongkar? Kau sungguh licik.”
Chanyeol tertunduk, kulihat mata
nya telah berkaca-kaca. Ia pun menghela nafas panjang.
“aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu. Sebenarnya aku
malu mengatakan hal ini, tapi sebaiknya harus kukatakan agar tak ada salah paham
diantara kami berdua.”
“Jika aku tidak pernah menggenggam tanganmu atau memelukmu
itu karena aku tidak ingin hubungan kita ternodai oleh dosa. Karena aku sangat
mencintai mu aku akan menjagamu agar tetap dalam keadaan suci. Aku tidak
menatap matamu, karena aku takut nafsuku mengendalikan pikiranku. Aku ingin aku
melakukan hal itu semua kita kita telah resmi menjadi sepasang suami istri. Aku
berjanji, setelah lulus sekolah nanti aku akan melamarmu dan menikahimu.”
Tangisku tiba-tiba berhenti, aku
benar-benar merasa menyesal telah berpikiran buruk terhadap chanyeol. aku
terlalu berpikir pendek tentang chanyeol, padahal aku tahu bahwa keluarga
chanyeol sangat taat pada agama.
“Maaf chanyeol, maaf----
“kau tidak salah, aku lah yang salah tidak memberitahu mu
sejak awal.”
“Tidak chanyeol, aku gadis yang sangat egois. Aku hanya
memikirkan keinginanku saja tanpa berpikir tentang mu. Dan bahkan aku yang
telah bersama mu selama 3tahun belum mengetahui pasti semua tentangmu.
Seharusnya kau lah yang berhak membenciku.”
Telapak tangan pun telah menutupi
wajahku, aku benar-benar malu untuk memperlihatkan wajah ku pada chanyeol.
“Berhentilah menangis, dan jangan menutupi wajah cantikmu.
Aku telah memaafkanmu.”
Aku pun akhirnya membuka kedua
telapak tanganku, ku lihat chanyeol tengah tersenyum dengan senyuman khasnya.
Tanpa berkata apa-apa lagi,
chanyeol meraih tanganku dan memposisikan ku agar berdiri. Kemudian, kami pun
memutuskan untuk pulang karena malam semakin gelap. Ternyata aku adalah gadis
yang sangat beruntung, tentu saja jarang sekali ada pria seperti chanyeol. Ia
benar-benar melindungiku dan menjaga kehormatanku sebagai seorang gadis.
THE END
Gaje?Maklumilah saya hanya penulis ff newbie :v keripik dan sarang nya gan(?)