Rabu, 23 September 2020

HELLO! 🐣

di 20.45 0 komentar

 Hi! Welcome back to my personal blog! 

Setelah sekian lama tidak membuat postingan,  akhirnya buat jugaa,  yeayyy! 

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Nasional,  maka aku bakal kasih perkenalan singkat nih. Nama lengkap aku Rizki Amelia. Biasa di panggil Amel/Kiki terserah mau manggil yang mana, hehe. Sekarang umurku 20 tahun karena aku lahir pada tanggal 12 April 2000. Untuk alamat tempat tinggal aku menetap di Bekasi,  namun karena saat ini aku kuliah di Prodi BK UNY maka aku sedang kos di daerah Yogyakarta. 


Segitu dulu ya perkenalannya! Bye! 🐣


Rabu, 05 September 2018

RESENSI BUKU NONFIKSI

di 00.17 0 komentar

Judul Buku                         : Psikologi Belajar
Pengarang                          : Dr. Mulyati, M.Pd.
Penerbit                              : ANDI Yogyakarta
Tahun Terbit                      : 2005
Tebal Halaman                  : 112 Lembar
Sinopsis Buku                     :
Buku ini merupakan buku ajar yang dimaksudkan untuk mendampingi dan mengantarkan mahasiswa mengikuti proses perkuliahan psikologi, terutama psikologi belajar. Dapat pula di[akai sebagai acuan atau referensi yang harus dibaca mahasiswa. Isinya singkatdan padat. Isi buku terdiri dari delapan bab. Setiap bab selalu didahului dengan tujuan pembelajaran dan diakhiri dengan pemantauan hasil belajar. Tujuan pembelajaran dimaksudkan sebagai pedoman bagi pealjar untuk mengetahui sebarapa banyak materi ajaryang telah dikuasai.  Bab I berisi pengertian tentang belajar itu apa, definisinya bagaimana dan kapan terjadi; Bab II berisi konsep dan teori belajar,  apa fungsi teori belajar bagi orang yang memelajarinya, siapa tokoh atau pakar pencetusnya; Bab III sampai Bab VII membicarakan inti dari pokok pikiran atau konsep para ahli teori belajar. Terakhir Bab VIII, membahas konsep yang mulai berkembang pada tahun 1990-an tentang usaha manusia dalam upaya untuk menghadapi tantangan masa depan.
Kelebihan Buku                 :
-  Buku ini sangat jelas dan padat sehingga mudah dipahami.
- Isi dari buku ini diperkuat dengan pendapat para ahli sehingga dapat dijadikan referensi mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah.
Kekurangan Buku             :
- Terdapat beberapa kesalahan penulisan di dalam kalimat.




Selasa, 12 Juni 2018

Him

di 06.59 0 komentar
My dearest boyfriend
No! I mean my future.
Thanks for everything
Your gifts, loves, cares, times, money and many more
I knew I'm not perfect enough
I'm always making him angry, badmood, disappointed, worry, afraid and cry.
But believe in me
My love will beat the negative sides from me
Like our promises
I never break our rules
And I hope him too
Uh! I cant describe my feeling right now

I just wanna share that....

I'm grateful to Allah that send 'him' to me


Senin, 01 Mei 2017

Our Fault in Love

di 06.40 0 komentar

I dont know
Why you can be in my life
In the past
You just like a ghost
Even if you were there
But i did'nt see you
And everything has changed
You made my life so gray
You came like you were alone
I knew you were not alone
But i was very stupid
With pleasure i accepted your attendance
I opened my heart to let you entered it
But i was still stupid
I realized, I was not alone too
But i kept let him to entered in my heart
This was our fault
We knew
You and me were not alone
But we kept to decided together
And again
This was our fault in love
Let us stop this situation
And being happy with our own

Sabtu, 11 Maret 2017

CONTOH ESSAI SOSIAL BUDAYA (Karya Rizki Amelia, Sri Endah Wulandari dan Endry Nur Latiefah)

di 18.09 0 komentar


TERGESERNYA PERMAINAN TRADISIONAL OLEH PERMAINAN DIGITAL DI KALANGAN ANAK MASA KINI
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan bahasa sehingga keberagaman tersebut menjadikan Indonesia kaya akan karya dari berbagai daerah. Sangat disayangkan apabila karya-karya tersebut harus tenggelam oleh arus globalisasi dan modernisasi yang mengakibatkan perubahan sosial yang sangat besar bagi bangsa dan rakyat Indonesia.  Mengapa? Karena di era modern ini semua orang tidak bisa menghindari kemajuan zaman. Hal ini dalam antropologi disebut culture shock yaitu perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan zaman, wawasan yang semakin berkembang, dan biasa terjadi pada masyarakat secara tiba-tiba berpindah atau mendapat kebudayaan baru. Hal tersebut dapat mengakibatkan masyarakat tertinggal dan frustasi apabila tidak dapat segera menyesuaikan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia pada umumnya berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi yang mengakibatkan karya-karya tradisional asli Indonesia terlupakan atau tergeser. Salah satu karya yang hampir punah adalah permainan tradisional.
Menurut hasil penelitian Ismatul, dkk. (2011) dimuat dalam Jurnal Penelitian PAUDI dinyatakan ada beberapa permainan tradisional yang dapat menjadi media atau sarana stimulasi perkembangan anak usia dini. Indonesia kaya akan permainan tradisional, seperti: gobak sodor, petak umpet, lompat tali, bentengan, engklek atau sudamanda, egrang dan lain-lain. Namun demikian, perkembangan permainan tradisional di kalangan anak masa kini sungguh sangat memprihatinkan. Contohnya, anak-anak di masa kini lebih memilih permainan digital. Hal ini tentu menyebabkan permainan tradisional semakin terkikis bahkan hilang dari peradaban. Bagaimana tidak? Para orang tua di masa kini memilih untuk memberi anak sebuah gadget atau komputer sehingga membuat anak terlena dibandingkan bermain bersama teman.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak di masa kini lebih menyenangi permainan digital, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam: (1) orang tua  kurang membatasi waktu kepada anak dalam menggunakan gadget atau komputer. Dengan alasan supaya anak betah berada di rumah; (2) minimnya pengetahuan anak dalam berbagai permainan tradisional yang disebabkan kesibukan orang tua dan kesadaran pribadi anak.
Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar: (1) lingkungan menjamurnya warnet dengan harga murah dan nyaman; (2) banyaknya iklan permainan digital baik pada media cetak maupun media elektronik; (3) tempat-tempat perbelanjaan yang dilengkapi dengan fasilitas permainan digital.
Menurut Bredekamp dan Rosegrant dalam bukunya Developmentally Appropriate Practice and Culturally Responsive Education menyatakan 4 komponen penting menumbuhkembangkan potensi anak:, yakni kesadaran, eksplorasi, penyediaan pengalaman dan teman sebaya. Empat komponen tersebut sudah masuk dalam permainan tradisional. Mengapa? Permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi siapapun yang memainkannya khususnya pada anak, diantaranya: 
1.      Mengasah otak
Daya pikir anak akan terbentuk tanggap, cermat, dan cerdas. Contohnya bermain permainan congklak atau dakon, anak dilatih untuk berpikir cermat dalam mengatur strategi untuk mengumpulkan biji congklak atau isi dakon sebanyak-banyaknya.
2.      Membentuk karakter anak
Anak akan ditanamkan karakter untuk bertanggung jawab dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam permainan bentengan, anak akan membangun kerja sama tim yang solid untuk mencapai kemenangan dan anak yang bertugas menjadi penjaga benteng juga diajarkan untuk bertanggung jawab dalam mempertahankan benteng agar tidak tersentuh oleh lawan.
3.      Menjalin interaksi sosial dengan sesama
Permainan tradisional akan membuat anak terbiasa berinteraksi dengan siapapun yang akan menimbulkan rasa percaya diri dan keterbukaan terhadap sesuatu  yang baru.
4.      Menyehatkan tubuh
Banyak permainan tradisional membutuhkan kecepatan dan kelincahan yang  dapat menjadikan tubuh menjadi sehat dan bugar. Contohnya permainan engklek atau sudamanda dan lompat tali.
5.      Menambah pengalaman
Setiap permainan pasti ada kekalahan dan kemenangan. Sebuah permaianan biasanya akan timbul berbagai masalah. Tentunya anak akan berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Hal itu dapat dijadikan pengalaman bagi anak dalam menjalani kehidupan masa depan.
Pada era globasisai justru anak lebih memilih permainan digital. Jika kita melihat lebih dalam, permainan digital banyak kerugiannya, diantaranya: (1) kesulitan dalam berinteraksi sosial sehingga hal tersebut dapat memicu munculnya rasa individualisme dalam diri anak tersebut; (2) membuat anak menjadi kecanduan sehingga menimbulkan banyak masalah, seperti lupa makan dan minum, membuat anak menjadi malas belajar, meninggalkan kewajibannya sebagai anak, dan kurang istirahat yang cukup; (3) kesehatan terganggu khususnya pada mata karena gadget atau komputer memancarkan radiasi; (4) merusak moral dan karakter anak karena beberapa permainan digital berisi konten yang tidak sesuai usia anak. Contohnya: pornografi dan kekerasan.
            Tergesernya permainan tradisional ke permainan digital tentu akan mengurangi keragaman budaya Indonesia. Apabila permainan tradisional sudah jarang kita dengar, kemungkinan sepuluh tahun ke depan anak cucu kita tidak akan merasakan bahkan mengenal permainan ini. Oleh karena itu pentingnya memopulerkan kembali permainan tradisional di kalangan anak sebagai salah satu solusinya. Contohnya:
1.      Orang tua memperkenalkan permainan tradisional dengan mengajarkan cara bermain serta menyediakan fasilitas yang diperlukan.
2.      Di setiap daerah lebih ditingkatkan dalam penyelenggaraan lomba permainan tradisional.
3.      Di lingkup sekolah tingkat dasar, menengah maupun atas menyisipkan permainan tradisional melalui classmeeting dan ekstrakurikuler. Contohnya pada kegiatan pramuka.
4.       Pemerintah pusat maupun daerah harus lebih menekankan masyarakat untuk tetap melestarikan permainan tradisional dengan cara menjadikan permainan tradisional sebagai sebuah tradisi atau ciri khas dari daerah tersebut.
Dengan begitu permainan tradisional tetap dikenal oleh siapapun dan memperkaya kebudayaan Indonesia. Kita sebagai penerus bangsa di era modern harus tetap mencintai dan melestarikan kekayaan bangsa agar tidak punah.

SUMBER:

Rabu, 15 Februari 2017

#RAMBLOG1

di 05.34 0 komentar
Heiho semuanya!!!
Akhirnya ada waktu buat ngeposting di blog tercinta ini:"")
Oke kali ini gue akan membahas #schoolstory gue.
c h e c k   t h i s   o u t ! !


Jadi, setelah kelulusan SMP gue galau berat. Kenapa? karena gue gatau nasib sekolah gue selanjutnya. Sebenarnya gue itu pengen banget masuk SMK jurusan broadcasting cuma orangtua dan saudara gue gak setuju sama keinginan gue.Bikos mereka menginginkan gue sekolah di Purworejo. Dan kalian must know, selama UN gue ga tenang, gua takut kalo harus sekolah di Jawa. OH MY GOD I DIDN'T WANT TO SCHOOL IN JAVANESE.
Akhirnya, sebagai anak yang patuh dan berbakti kepada orang tua, mau gak mau gue harus mengiyakan sekolah di PWR. huhuhu
3 hari setelah pengumuman kelulusan gue berangkat ke Purworejo sama Alm. Bapak. Sampe sana ditunjukkin sekolah-sekolah di pwr. Tadinya gue pengen didaftarin di smansa, berhubung nilai gue kurang mencukupi ya jadi di smansev ajalah.
GUE DAFTAR PROGRAM BAHASA.
w
h
y

"kenapa harus bahasa?"
"kan nilai lo lumayan masa masuk bahasa sih?"
"kenapa ga IPA aja sih sayang banget tau masuk bahasa."
"ih suram bahasa mah."
"susah lo kalo mau kuliah. masuk bahasa sih."

Yash, begitulah reaksi teman-teman SMP dan teman rumah ketika mendengar kabar gue masuk program Bahasa. HEI PLS. THIS IS MY LIFE, MY WAY AND MY CHOICE. Kenapa gue pilih BAHASA? KARENA GUE GABISA NGITUNG. NILAI MTK GUE PAS-PASAN, GUE NYADAR DIRI LAH MAU MASUK IPA:") Lagian BAHASA itu gak sesuram yang kalian bayangin kok. Gue juga gak pernah malu jadi anak Bahasa, malah gue bangga jadi anak bahasa. Ya meskipun kadang kzl aja gitu kalo ketemu orang di jalan trs nanya, "Mbaknya ipa atau ips?" "ehm bahasa" dan disitu awkward moment bgt gilsssss.
Gue bakal ngasih tau keenakan eh maksudnya keuntungan masuk bahasa:
1. Pelajarannya terkesan santai dan gak memakan banyak otak *eh maksudnya gak terlalu rumit. Bahasa itu paling rumitnya kalo pelajaran bahasa Asing, tapi nanti kalo udah lama belajar bahasa Asingnya bakal terasa mudah kok percaya deh As Long As You Want to Learn.
2. Tugasnya gak muluk-muluk dan bisa dibilang gampang lha ya. Mentok-mentok paling kalo susah ya buat penelitian antropologi itu juga gak susah-susah amat sih. Tugasnya paling buat drama, nyanyi, presentasi, ah pokoknya mudah deh gak bikin pusing juga.
3. Kalo pelajaran itu suka nonton video/film kebudayaan gitu. Contohnya gue, kalo abis ulangan harian bahasa Jepang pasti nonton film jepang gitu. Terus kalo pelajaran bahasa Perancis, ya ditontonin kebudayaan Perancis. Ya namanya juga jurusan Ilmu Bahasa Budaya jadi gak cuma bahasa aja yang dipelajarin tapi juga budayanya.
4. Lebih sering dilatih kemampuan berbicara dibanding kemampuan menulis tugas tugas rumit :v
5. Pengetahuan bahasa Indonesianya banyak bangeeet karena anak bahasa juga ada mapel Sastra Indonesia.
6. BISA BAHASA ASING GAK CUMA INGGRIS DOANG
7. Peluang SNMPTN-nya lebih mudah karena saingannya kan dikit. Sekolah gue kelas Bahasanya cuma satu jadi saingannya ya cuma ama temen satu kelas ^6^
8. Anak bahasa itu rame,mulutnya berisik gak bisa diem, petakilan dan juga sukanya teriak-teriak kaya di hutan. TAPI JANGAN SALAH dibalik semua itu sebenarnya anak bahasa itu kreatif dan punya banyak ide lhooooooo.

SEBENERNYA MASIH BANYAK BANGET KEUNTUNGANNYA. TAPI UDAH MALEM MAU NGETIK TAPI LAPER. GIMANA KALO LANJUT DI #RAMBLOG2 AJA. GAPAPA KAN, GAPAPA DONG.OK GAPAPA. KALO PENGEN TANYA-TANYA BISA COMMENT AJA ATAU GAK FOLLOW IG : amelrizzzq / rzkiamel.ia

o
k
e

c
u
k
u
p

s  e  k  i  a  n
          &
t e r i m a  k a s i h

BHAY!

Minggu, 27 September 2015

I'm just worried of losing them

di 00.13 0 komentar


Mungkin awalnya aku menganggap mereka biasa saja. Mereka hadir tanpa permisi, seolah seorang tamu yang tidak ku undang. Meskipun kami telah mengenal satu sama lain, tetapi aku baru merasakan benar-benar kehadiran mereka setelah 1tahun berlalu. Semakin lama kami semakin tahu bagaimana diri kita masing-masing. Kekurangan dan kelebihan seolah hal yang tabuh bagi kami, karena mereka ataupun aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Berawal dari sebuah iseng-iseng, kami menjadi dekat. Meski saat itu aku merasa asing berada diantara kalian. Namun semakin lama aku merasakan ada sesuatu yang aneh yang mengganjal dibenakku. Ya, keanehan itu muncul saat kami tengah dekat-dekatnya seperti halnya seorang keluarga. Aku takut kehilangan mereka.
Mereka bukanlah keluarga ku, tetapi mengapa mereka terlalu peduli padaku bahkan terkadang kepedulian mereka melebihi kepedulian keluargaku sendiri. Mereka sahabat ku? Tidak aku belum pantas untuk dikatakan seorang sahabat. Aku menyadari bahwa aku belum sepenuhnya ada untuk mereka, tetapi mengapa mereka selalu ada untukku? Meskipun terkadang mereka membuatku malas untuk terus menjalani persahabatan itu, tetapi tetap saja aku takut kehilangan mereka.
Mungkin aku egois, aku selalu ingin diperhatikan oleh mereka tanpa aku memikirkan apakah mereka membutuhkan perhatianku atau tidak. Disaat aku ingin menyampaikan keluh kesahku, mereka selalu siap mendengarnya. Tetapi aku? Sepertinya aku belum bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka.
Semakin lama kami menjalin persahabatan itu, aku merasa bahwa mereka berubah. Mereka tidak seperti dulu. Bahkan aku tidak berani mengungkapkan keluh kesahku pada mereka dan memilih diam kemudian menyimpan keluhan itu sendirian. Mereka terkadang tidak mendengarkan ucapanku, aku merasa diacuhkan. Hingga akhirnya aku sempat mencoba menjauh, tetapi aku tetap merasa bahwa aku takut kehilangan mereka.
Terkadang aku berpikir, apakah jika aku pergi semua akan baik-baik saja? Atau mereka akan bahagia dan tidak merasakan terbebani saat aku pergi?
Dan aku pergi, walau benar-benar berat untuk pergi tapi aku harus pergi. Pergi meninggalkan mereka yang sangat special dihidupku.
Dan aku memulai hidup baru tanpa mereka, ya mereka yang sangat berarti dihidupku. Tetapi perasaan takut itu datang lagi. Aku merasakan rindu yang amat sangat mendalam saat jauh dari mereka. Aku ingin sekali memutarkembali waktu untuk bisa bersama mereka lebih lama lagi.
Aku bodoh, mengapa aku baru menyadari bahwa mereka adalah salah satunya alasanku untuk mampu  bertahan hidup. Mereka ya hanya mereka. Meskipun nanti aku memiliki banyak sahabat sekalipun, tetap merekalah yang akan menjadi sahabat terbaik.
X-ONE—

 

RIZKI AMELIA Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review